Senin, 20 Desember 2010

Ibu Kau Adalah Malaikatku ( Selamat Hari Ibu )

suatu ketika....

seorang bayi siap dilahirkan ke dunia, menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan ??
"para malaikat disini mengatakan bahwa engkau akan mengirimku ke dunia", tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah, kata si bayi, Tuhan menjawab "aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu", tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia, demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia"

si Bayi pun bertanya kembali dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara pdamu,
sekali lagi Tuhan menjawab
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a,
si Bayi pun belum puas, ia bertanya lagi,

"saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat siapa yang akan melindungi saya ?,

dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab

"Malaikatmu akan melindungi dengan taruhan jiwanya sekalipun.

si Bayi pun tetap belum puas dan tetap melanjutkan pertanyaan

"tetapi saya akan sedih karena tidak melihat engkau lagi"?

dan Tuhan pun menjawab

"Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu".

"saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya ??

"Tuhan"

Jika saya harus pergi sekarang bisakah engkau memberi tahuku siapa malaikat di rumahku nanti??
Tuhan pun menjawab " kamu dapat memanggil malaikatmu ....................... "
" IBU "

Kenanglah Ibu yang menyanyangimu,
untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kamu pergi,
ingatlah engkau ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan selimut membalut tubuhmu,
ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu?
dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?
sesekali jenguklah Ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah, tempat kamu di lahirkan,
kembalilah meminta ma'af pada ibumu yang selalu rindu pada senyummu jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang kau rindukan di masa datang ketika Ibu telah tiada,

tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kehadiranmu tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia yang ada hanyalah baju di gantung di lemari kamarnya.
tak ada lagi dan takkan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akanmu di setiap hembusan nafasnya.

Kembalilah segera peluklah Ibu yang selalu menyayangimu,
ciumlah kaki ibu yang selalu merindukan dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya, kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya.

"saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat siapa yang akan melindungi saya ?,

dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab

"Malaikatmu akan melindungi dengan taruhan jiwanya sekalipun.

si Bayi pun tetap belum puas dan tetap melanjutkan pertanyaan

"tetapi saya akan sedih karena tidak melihat engkau lagi"?

dan Tuhan pun menjawab

"Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu".

"saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya ??

"Tuhan"

Jika saya harus pergi sekarang bisakah engkau memberi tahuku siapa malaikat di rumahku nanti??
Tuhan pun menjawab " kamu dapat memanggil malaikatmu ....................... "
" IBU "

Kenanglah Ibu yang menyanyangimu,
untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kamu pergi,
ingatlah engkau ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan selimut membalut tubuhmu,
ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu?
dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?
sesekali jenguklah Ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah, tempat kamu di lahirkan,
kembalilah meminta ma'af pada ibumu yang selalu rindu pada senyummu jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang kau rindukan di masa datang ketika Ibu telah tiada,

tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kehadiranmu tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia yang ada hanyalah baju di gantung di lemari kamarnya.
tak ada lagi dan takkan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akanmu di setiap hembusan nafasnya.

Kembalilah segera peluklah Ibu yang selalu menyayangimu,
ciumlah kaki ibu yang selalu merindukan dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya, kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

boelh komentar no SARA oke, sopan dan santun